KESULTANAN BIMA
Kesultanan Bima adalah kerajaan Islam yang didirikan pada tanggal 7 Februari 1621 M. Wilayah Kesultanan Bima meliputi Pulau Sumbawa bagian timur dan Pulau Flores bagian barat (wilayah Manggarai) Kesultanan Bima merupakan kelanjutan dari Kerajaan Bima atau kerajaan Mbojo, yang pada masa Islam berubah menjadi Kesultanan Bima Kesultanan ini telah dipimpin oleh 14 orang sultan, sultan pertama adalah La Kai dan Sultan terakhirnya bernama Sultan Muhammad Salahuddin (1920-1943).Kesultanan Bima menggunakan gelar Ruma untuk para sultannya. Gelar ini melambangkan bahwa sultan adalah khalifah dan wakil Allah di bumi. Pemerintahan sultan sepenuhnya dilaksanakan sesuai syariat Islam. Nilai- nilal budaya yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam dipadukan dan membentuk tradisi pemerintahan.Pada masa Pemerintahan Belanda berkuasa di Kesultanan Bima, wilayah Kesultanan Bima dibagi menjadi lima distrik pemerintahan, yaitu Distrik RasanaE, Distrik Donggo, Distrik Sape, Distrik Belo, dan Distrik Bolo. Pada tahun 1909, Kesultanan Bima digabung ke dalam Keresidenan Timur Hindia Belanda dengan pusat pemerintahannya di Makassar. Semua urusan pemerintahan harus mendapat persetujuan pemerintah kolonial Belanda Bukti peninggalan dari Kesultanan Bima antara lain Istana Asi Mbojo, Istana Asi Bou, Masjid Sultan Muhammad Salahuddin, Masjid Al-Muwahiddin, Makam Dana Traha dan Makam Tolobali.
- BENDERA PERANG Bendera perang yang dibawa oleh pasukan perang Kesultanan Bima saat
- SURAT PERJANJIAN WILAYAH SULTAN BIMA DENGAN BELANDA
- BA'BA IKAT PINGGANG SULTAN BIMA
- TOPI PERDANA MENTERI
- STEMPEL ONDERDISTRICH NDESA BIMA
- PALU PEMIMPIN RAPAT
- BAJU DAN CELANA SULAM Pakaian kebesaran Sultan Ibrahim dan Sultan Salahuddin dari Kesultanan Bima)
- SILSILAH KESULTANAN BIMA TULISAN ARAB, BAHASA ARAB
Komentar
Posting Komentar