TAMBANG TEMBAGA/EMAS BATU HIJAU, DI SUMBAWA BARAT (BATU HIJAU COPPER/GOLD MINE, IN WEST SUMBAWA)
Tahukah kalian, daftar yang ada dibalik kaca tersebut adalah hasil analisis mineralisasi pada beberapa jenis batuan di tambang Batu Hijau Copper/Gold Mine di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Tenang, aku akan menjelaskannya ke kalian. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai jenis batuan yang dianalisis:
1. Intermediate Tonalite (It), 0.87 ppm-Au average, 1.25% Cu, Biotite-chlorite-magnetite alteration
- Batuan beku yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras di dalam kerak bumi. Intermediate tonalite memiliki kandungan tembaga dan emas yang cukup tinggi, serta mengalami alterasi biotit-klorit-magnetit.
2. Young Tonalite (Yt), 0.47 ppm-Au, 0.32% Cu, Hornblende partially altered to Biotite
- Batuan beku yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras di dalam kerak bumi. Young tonalite memiliki kandungan tembaga dan emas yang lebih rendah dibanding intermediate tonalite, serta mengalami alterasi hornblende yang sebagian berubah menjadi biotit.
3. Volcanic lithic breccia (Vxl), 0.01 ppm-Au, 0.03% Cu, Pale Green Mica alteration consist dominantly with chlorite
- Batuan sedimen yang terbentuk dari endapan fragmen vulkanik yang terkikis dan terendapkan. Volcanic lithic breccia memiliki kandungan tembaga dan emas yang rendah, serta mengalami alterasi mika hijau pucat yang didominasi oleh klorit.
4. Equigranular Quartz Diorite (Qde), 0.14 ppm-Au, 0.37% Cu, Pale Green Mica alteration consist dominantly with chlorite
- Batuan beku yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras di dalam kerak bumi. Equigranular quartz diorite memiliki kandungan tembaga dan emas yang sedang, serta mengalami alterasi mika hijau pucat yang didominasi oleh klorit.
5. Equigranular Quartz Diorite (Qde), 0.48 ppm-Au, 0.63% Cu, Biotite-chlorite-magnetite alteration
- Batuan beku yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras di dalam kerak bumi. Equigranular quartz diorite memiliki kandungan tembaga dan emas yang tinggi, serta mengalami alterasi biotit-klorit-magnetit.
6. Volcanic lithic breccia (Vxl), 0.31 ppm-Au, 0.49% Cu, Biotite-chlorite-magnetite alteration
- Batuan sedimen yang terbentuk dari endapan fragmen vulkanik yang terkikis dan terendapkan. Volcanic lithic breccia memiliki kandungan tembaga dan emas yang cukup tinggi, serta mengalami alterasi biotit-klorit-magnetit.
7. Young Tonalite, no mineralization (waste ore)
- Batuan beku yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras di dalam kerak bumi. Young tonalite tidak mengandung mineralisasi tembaga dan emas sehingga dianggap sebagai limbah.
8. Bornite Cu5FeS4 (biru), Chalocopyrite CuFeS2 (kuning keemasan)
- Mineral sulfida yang terdapat di dalam batuan beku dan sedimen. Bornite dan chalcopyrite merupakan mineral tembaga yang umum ditemukan di tambang Batu Hijau Copper/Gold Mine.
9. Pyrite FeS2 (kuning keputihan) dan Magnetite (hitam)
- Mineral sulfida dan oksida yang terdapat di dalam batuan beku dan sedimen. Pyrite dan magnetite merupakan mineral yang umum ditemukan di tambang Batu Hijau Copper/Gold Mine.
10. Feed: Material yang diolah untuk mendapatkan konsentrat.
- Tailing Kering (Dried Tailing): Sisa material yang dihasilkan setelah proses pengolahan kering.
11. Konsentrat Kering (Dried Concentrate): Material hasil pengolahan yang mengandung mineral-mineral yang diinginkan dan dikeringkan.
12. Tailing Basah (Wet Tailing): Sisa material yang dihasilkan setelah proses pengolahan basah.
13. Konsentrat Basah (Wet Concentrate): Material hasil pengolahan yang mengandung mineral-mineral yang diinginkan dan masih dalam keadaan basah.
Analisis mineralisasi pada jenis-jenis batuan tersebut bertujuan untuk mengetahui kandungan mineral-mineral yang terkandung di dalamnya. Hal ini penting untuk menentukan potensi mineralisasi di suatu lokasi dan menentukan jenis pengolahan yang tepat untuk mendapatkan mineral yang diinginkan.
(English Version
BATU HIJAU COPPER/GOLD MINE, IN WEST SUMBAWA
Did you know, the list behind the glass is the result of mineralization analysis on several types of rocks at the Batu Hijau Copper/Gold Mine on Sumbawa Island, West Nusa Tenggara province, Indonesia. Relax, I'll explain it to you. Here is a brief description of the types of rocks analyzed:
1. Intermediate Tonalite (It), 0.87 ppm-Au average, 1.25% Cu, Biotite-chlorite-magnetite alteration
Itigneous rock formed from magma that cools and solidifies within the Earth's crust. Intermediate tonalite has a fairly high content of copper and gold, and undergoes biotite-chlorite-magnetite alteration.
2. Young Tonalite (Yt), 0.47 ppm-Au, 0.32% Cu, Hornblende partially altered to Biotite
Itigneous rock formed from magma that cools and solidifies within the Earth's crust. Young tonalite has a lower copper and gold content than intermediate tonalite, and undergoes hornblende alteration that partially turns into biotite.
3. Volcanic lithic breccia (Vxl), 0.01 ppm-Au, 0.03% Cu, Pale Green Mica alteration consist dominantly with chlorite
rock formed from the deposition of eroded and precipitated volcanic fragments. Volcanic lithic breccia has a low copper and gold content, and undergoes pale green Mica alterations dominated by chlorite.
4. Equigranular Quartz Diorite (Qde), 0.14 ppm-Au, 0.37% Cu, Pale Green Mica alteration consist dominantly with chlorite
It is an igneous rock formed from magma that cools and solidifies within the Earth's crust. Equigranular quartz diorite has a moderate copper and gold content, and undergoes pale green Mica alteration dominated by chlorite.
5. Equigranular Quartz Diorite (Qde), 0.48 ppm-Au, 0.63% Cu, Biotite-chlorite-magnetite alteration
It is an igneous rock formed from magma that cools and solidifies within the Earth's crust. Equigranular quartz diorite memiliki kandungan tembaga dan emas yang tinggi, serta mengalami alterasi biotit-klorit-magnetit.
6. Volcanic lithic breccia (Vxl), 0.31 ppm-Au, 0.49% Cu, Biotite-chlorite-magnetite alteration
Sedimentary rock formed from the deposition of eroded and precipitated volcanic fragments. Volcanic lithic breccia has a fairly high copper and gold content, and undergoes biotite-chlorite-magnetite alteration.
7. Young Tonalite, no mineralization (waste ore)
Itigneous rock formed from magma that cools and solidifies within the Earth's crust. Young tonalite does not contain copper and gold mineralization so it is considered a waste.
8. Bornite Cu5FeS4 (biru), Chalocopyrite CuFeS2 (kuning keemasan)
minerals found in igneous and sedimentary rocks. Bornite and chalcopyrite are common copper minerals found in the Batu Hijau Copper/Gold Mine.
9. Pyrite FeS2 (kuning keputihan) dan Magnetite (hitam)
Sulfide and oxide minerals found in igneous and sedimentary rocks. Pyrite and magnetite are common minerals found in the Batu Hijau Copper / Gold Mine.
10. Feed: material that is processed to obtain a concentrate.
Dry tailings: the rest of the material produced after the dry processing process.
11. Dried Concentrate: processed Material containing the desired minerals and dried.
12. Wet tailings (Wet tailings): residual material produced after wet processing.
13. Wet Concentrate: processed Material that contains the desired minerals and is still wet.
Mineralization analysis on these types of rocks aims to determine the content of minerals contained in them. It is important to determine the mineralization potential in a location and determine the appropriate type of processing to obtain the desired mineral.
SUMBER :
- https://www.rumah.com/panduan-properti/jenis-batuan-41850
- https://www.fluor.com/projects/batu-hijau-copper-gold-mine-epc
- https://www.mining-technology.com/projects/batu/
- https://www.gramedia.com/literasi/batuan-beku/
- https://repositori.kemdikbud.go.id/8914/1/BATUAN-X-2.pdf
Komentar
Posting Komentar