PENGANTIN BAYAN (BAYAN BRIDE)
Tahukah kalian ? pakaian adat yang digunakan oleh pengantin masyarakat Suku Sasak Bayan sedikit berbeda dengan Suku Sasak pada umumnya dan menjadi ciri khas tersendiri bagi masyarakat Bayan yang menjadikannya unik. Untuk pakaian pengantin perempuan, bagian atas kepala menggunakan sanggul cukli melayar, onggar mas,semanggi mas, senkang (cerorot mas), semi, petitis bunga kamboja. Pada bagian badan menggunakan lempot (selendang) warna merah dan kuning, dodot kain, pending emas, gendit dua buah saling silang, kedudeng, dan kain songket subhanale yang memiliki makna bahwa orang Sasak memiliki ketuhanan yang tinggi bahkan pada saat dibuat para penenun berulang kali mengucapkan “subhanallah” Maha Suci Allah karena takjub melihat hasil karya tenun yang motifnya rumit dan sangat indah. Dan pada bagian leher dipakaikan kalung emas. Biasanya perhiasan yang digunakan juga menjadi penanda status sosial mereka.
Pakaian adat yang digunakan oleh laki-laki yaitu sapuq yang dibagian kanannya dihiasi bunga ongar-ongar, baju koko putih, dodot dari kain songket benang emas subhanale, selewok(tapo kemalo), gendit dua buah, kain sripe, dan kain batik rembang bewarna hijau yang disilangkan di depan dada yang menandakan bahwa status sosialnya tinggi atau dari golongan bangsawan. Perlengkapan yang dibawa yaitu keris sebagai simbol kesatriaan yang dipasang di belakang atau dipunggung. Jika keris dipasang didepan maka artinya laki-laki tersebut siap untuk perang. Pakaian adat Suku Sasak Bayan sedikit mirip dengan pakaian adat Jawa.
Dari segi pakaian sudah terlihat perbedaan antara Suku Sasak Bayan dan Suku Sasak. Suku Sasak Bayan pakaian adatnya nampak lebih mirip seperti kombinasi antara Pakaian adat Sasak dan pakaian adat Jawa. Mengapa pakaian adat Suku Sasak Bayan mirip seperti pakaian adat Suku Jawa? karena masyarakat Suku Sasak Bayan sangat mempercayai bahwa leluhur atau nenek moyang mereka adalah orang Jawa. Dari teori tersebut maka muncullah pakaian adat Suku Sasak Bayan yang nampak seperti kombinasi dari pakaian adat Sasak dan Jawa.
Bayan adalah pusat budaya Sasak yang perlu dijaga dan dilestarikan menjadi sebuah budaya lokak yang menjujung nilai-nilai kearifan lokal dari masyarakat Suku Sasak.
(English Version)
BAYAN BRIDE
You know what ? the traditional dress used by The Bride of the Sasak Bayan people is slightly different from the Sasak people in general and is a distinctive feature for the Bayan people which makes it unique. For the bride's dress, the top of the head using a bun cukli melayar, onggar mas, Clover mas, senkang (cerorot mas), semi, frangipani flower petioles. On the body using lempot (shawl) red and yellow, dodot cloth, pending gold, gendit two pieces cross each other, kedudeng, and subhanale songket cloth which has the meaning that the Sasak people have a high Divinity even at the time made the weavers repeatedly say “subhanallah " Glory to God because amazed to see the results Weaving Works whose motifs are complex and very beautiful. And on the neck is put on a gold necklace. Usually the jewelry used is also a marker of their social status.
Traditional clothing used by men is sapuq on the right decorated with flowers ongar-ongar, White koko clothes, dodot of songket gold thread subhanale, selewok (tapo kemalo), gendit two pieces, sripe cloth, and batik cloth Rembang green color crossed in front of the chest which indicates that the social status high or from the nobility. The equipment carried is a Kris as a symbol of chivalry mounted on the back or on the back. If the dagger is placed in front, it means that the man is ready for war. The traditional clothing of the Sasak Bayan tribe is slightly similar to Javanese traditional clothing.
In terms of clothing, the difference between the Sasak Bayan Tribe and the Sasak tribe has been seen. The Sasak Bayan tribe's traditional clothing looks more like a combination of Sasak traditional clothing and Javanese traditional clothing. Why is the traditional clothing of the Sasak Bayan tribe similar to Javanese traditional clothing? because the people of the Sasak Bayan tribe strongly believe that their ancestors or ancestors were Javanese. From this theory, the traditional clothing of the Sasak Bayan Tribe appears to be a combination of Sasak and Javanese traditional clothing.
Bayan is the center of Sasak culture that needs to be maintained and preserved into a lokak culture that upholds the values of local wisdom from the Sasak tribe.
SUMBER :
Komentar
Posting Komentar