MUSIK (MUSIC)
Hallo sahabat museum, sekarang kamu berada di vitrin seni music, tahukah kamu Seni musik memegang peranan besar dalam kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Barat. Fungsinya disamping sebagai hiburan juga sebagai pengiring ilustrasi dalam suatu upacara keagamaan. Alat musik tertua, seperti genggong dan selober, berkembang turun temurun sebagai alat penghibur, pengisi waktu senggang terutama kaum remaja. Di kalangan orang Donggo, penduduk asal Bima, silu dan mpisi memegang peranan penting ketika dilaksanakan upacara kematian, sebagai pengiring roh orang yang meninggal. Pada abad ke-20 di Lombok masuk pula pengaruh musik Timur Tengah dan Eropa.
Berikut nama alat-alat musik tradisional yang ada di balik kaca
- Pereret, alat musik tiup
- Sarone, alat musik tiup
- Genggong, alat musik tiup
- Gambo, alat musik petik
- Rebab, alat musik gesek
- Silu, alat musik tiup
- Ta'a Tumba, alat musik tabuh dan petik
(English Version)
Hello Sahabat Museum, now you are in the music art vitrine, do you know Music art plays a big role in the life of West Nusa Tenggara people. Its function is not only as entertainment but also as an accompaniment to illustrations in a religious ceremony. The oldest musical instruments, such as genggong and selober, have been passed down from generation to generation as an entertainment, filling leisure time, especially for teenagers. Among the Donggo people, people from Bima, silu and mpisi play an important role during death ceremonies, as accompaniment for the spirits of the deceased. In the 20th century, the influence of Middle Eastern and European music also entered Lombok.
Here are the names of the traditional musical instruments :
1. Pereret, a wind instrument
2. Sarone, a wind instrument
3. Genggong, wind instrument
4. Gambo, stringed instrument
5. Rebab, stringed instrument
6. Silu, wind instrument
7. Ta'a Tumba, drum and string instrument
Komentar
Posting Komentar