FOSIL (Fossils)

-

 

 (VERSI INDONESIA)

(ENGLISH VERSION)

 


Tahukah kalian fosil dapat memberikan informasi penting tentang kehidupan di masa lalu dan membantu para ilmuwan memahami evolusi organisme di Bumi. Fosil juga dapat memberikan gambaran yang informatif mengenai bagaimana kehidupan di Bumi pada masa itu.

Apa itu fosil ? Fosil adalah sisa, jejak, atau bekas tumbuhan, hewan, dan organisme yang membatu, karena telah melalui berbagai proses kimiawi dan fisika di dalam Bumi. Fosil dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu fosil jejak dan fosil tubuh. Fosil tubuh adalah fosil yang terdiri dari sisa-sisa tubuh dari makhluk hidup atau organisme itu sendiri.

Jenis fosil ini bisa berupa fosil manusia, hewan purba, tumbuhan purba, maupun berbagai jenis organisme lainnya. Contoh fosil tubuh antara lain tulang, gigi, dan cangkang. Kemudian, fosil jejak adalah fosil yang terbentuk dari aktivitas atau perilaku organisme pada masa lalu. Contoh fosil jejak antara lain jejak kaki, bekas gigitan, dan sarang.

Bagaimana cara mengenali fosil ? Ilmuan melakukannya dengan lima cara yaitu

 1.Identifikasi fisik: Fosil umumnya terlihat lebih kusam,  memiliki kekerasan yang relatif lebih tinggi, dan memiliki massa jenis yang tinggi. Secara kimia, fosil umumnya mengalami perubahan komposisi jika dibandingkan dengan kondisi awal, baik akibat permineralisasi ataupun rekristalisasi. Fosil umumnya dapat terlihat secara langsung tanpa perlu adanya pengamatan untuk membedakannya dengan batuan biasa, karena umumnya memiliki bentuk khas yang dapat dilihat langsung sebagai penanda bahwa itu merupakan sisa organisme.

2.Metode stratigrafi: Metode ini memanfaatkan urutan lapisan batuan untuk menentukan umur fosil. Prinsip pertama dari metode stratigrafi adalah: makin rendah lapisan tanah tempat lokasi fosil ditemukan, berarti makin tua umurnya.

3.Metode indeks fosil: Metode ini menggunakan fosil-fosil yang sudah ditemukan sebelumnya dan sudah diketahui umurnya. Fosil yang digunakan sebagai indeks fosil harus berasal dari periode waktu yang spesifik dan harus memiliki penyebaran geografis yang luas.

4.Identifikasi morfologi: Identifikasi ini dilakukan dengan mempelajari bentuk dan struktur fosil yang ditemukan. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan membandingkan fosil yang ditemukan dengan gambar referensi yang ada.

5.Metode penanggalan radiometrik: Metode ini memanfaatkan peluruhan isotop radioaktif untuk menentukan umur fosil. Metode ini memerlukan sampel yang cukup besar dan memerlukan peralatan khusus untuk melakukan pengukuran.


(English Version)

Fossils

Fossils can provide important information about past life and help scientists understand the evolution of organisms on Earth. Fossils can also provide an informative picture of how life was on Earth at that time.

Is that a fossil ? Fossils are fossilized remains, traces or traces of plants, animals and organisms, because they have gone through various chemical and physical processes within the Earth. Fossils can be classified into two types, namely trace fossils and body fossils. Body fossils are fossils that consist of the remains of the body of a living being or organism itself.

These types of fossils can be fossils of humans, ancient animals, ancient plants, and various other types of organisms. Examples of body fossils include bones, teeth, and shells. Trace fossils are fossils formed from the activity or behavior of organisms in the past. Examples of trace fossils include footprints, bite marks, and nests.

How to recognize fossils ? Scientists do this in five ways:

1.Physical identification: fossils generally look duller, have relatively higher hardness, and have a high density. Chemically, fossils generally undergo changes in composition when compared to the initial conditions, either due to permineralization or recrystallization. Fossils can generally be seen directly without the need for observation to distinguish them from ordinary rocks, because they generally have a distinctive shape that can be seen directly as a marker that they are the remains of organisms.

2.Stratigraphic method: this method utilizes the sequence of rock layers to determine the age of fossils. The first principle of the stratigraphic method is: the lower the layer of soil where fossils are found, the older it is.

3.Fossil index method: this method uses fossils that have been found before and are known to be old. Fossils used as index fossils must be from a specific time period and must have a wide geographic spread.

4.Morphological identification: this identification is done by studying the shape and structure of the fossils found. This identification can be done by comparing the fossils found with existing reference images.

5.Radiometric dating method: this method utilizes the decay of radioactive isotopes to determine the age of fossils. This method requires a fairly large sample and requires special equipment to perform measurements.

  


Sumber :


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGANTIN SASAK (SASAK BRIDE)

-
Gambar
  (VERSI INDONESIA) (ENGLISH VERSION) Tahukah kalian ? pakaian adat pengantin suku Sasak dari Lombok memiliki makna filosofis yang dalam baik busana pengantin pria dan pengantin wanita. Mulai dari warna hingga aksesoris tertentu. Pada penelitian yang dilakukan oleh Apriliasti Siandari, ditemukan bahwa warna-warna pada pakaian adat pengantin suku Sasak juga memiliki makna filosofis. Warna merah melambangkan keberanian, warna kuning melambangkan kebesaran hati, warna hijau melambangkan kesuburan, dan warna biru melambangkan ketenangan. Pakaian adat pengantin suku Sasak terdiri dari dua jenis, yaitu Lambung dan Pegon. Lambung melambangkan pengabdian dan kasih sayang kepada masyarakat, sedangkan Pegon melambangkan penghormatan kepada Tuhan. Kemudian, sapuk merupakan mahkota yang melambangkan kejantanan dan berfungsi untuk menjaga pikiran pemakainya dari berbagai hal kotor. Pemakaian selendang atau lempot pada pakaian adat pengantin suku Sasak memiliki makna sebagai lambang kasih sayang...
Baca selengkapnya

BUAYA MUARA (SALTWATER CROCODILE)

-
Gambar
  (VERSI INDONESIA) (ENGLISH VERSION) INFORMASI LEBIH LANJUT, CEK LINK DI BAWAH ( https://youtu.be/P2M8SVQBSfw?si=0P7QjszCbmnWsBbl  ) Buaya yang dibalik kaca tersebut merupakan buaya muara. Buaya tersebut dulunya hidup di sungai Ama La HB, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Buaya muara tersebut memiliki Panjang: 4,1 meter, Lebar: 1.1 meter, Tinggi: 0,6 meter. Buaya muara atau yang lebih dikenal sebagai buaya air asin merupakan spesies buaya terbesar di dunia. Dinamakan buaya muara karena hidup di pertemuan hulu sungai dan air laut.   Selain itu, buaya muara adalah salah satu spesies buaya yang agresif dan paling berbahaya bagi manusia sehingga dijuluki sebagai buaya pemakan manusia atau man eater crocodile. Buaya muara aktif mencari mangsa saat siang dan malam hari. Buaya tersebut menganggap segala sesuatu yang jatuh ke dalam air adalah mangsanya.Buaya muara memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menerkam mangsanya yaitu melompat dari air hingga ketinggian yang ...
Baca selengkapnya

SENI TOPENG (MASK ART)

-
Gambar
  (VERSI INDONESIA) (ENGLISH VERSION)  T openg telah ada di Indonesia sejak zaman prasejarah dan secara luas digunakan dalam tari topeng yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur.  Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. T openg memiliki arti harfiah sebagai penutup wajah atau kedok. Secara umum, istilah ini sering dikutip dalam konteks politik untuk menggambarkan kepura-puraan dan manipulasi yang dilakukan oleh para politisi yang menyembunyikan niat sebenarnya di balik penampilan mereka. Namun, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, topeng memiliki konotasi yang berbeda. Di sini, topeng terkait dengan seni ekspresi yang mengandung pesan moral dan nilai estetika. Topeng digunakan dalam seni teater tradisional seperti Cupak-Gerantang, Teater Amaq Abir, dan Teater Amaq Darmi. Topeng dalam Kartu Topeng Nusa Tenggara Barat mempunyai karakter yang beragam, mulai...
Baca selengkapnya