Postingan

PISAU PANGOT (PANGOT KNIFE)

Gambar
(VERSI INDONESIA) (ENGLISH VERSION) Sahabat museum tahukah kalian.Pisau pangot merupakan pisau tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pisau ini unik dalam desain, bentuk dan tujuannya. Masyarakat sekitar khususnya suku Sasaki sering menggunakan pisau pangot dalam kesehariannya. Pisau pangot umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Bentuk pisau: Pisau pangot mempunyai bentuk yang khusus. Bilahnya biasanya berbentuk bulat dengan ujung agak runcing. Pisau ini juga biasanya lebih pendek dibandingkan pisau dapur pada umumnya.   Gagang: Gagang pisau pangot seringkali terbuat dari kayu dan diukir dengan desain tradisional   khas suku Sasaki. Pegangan ini dirancang untuk   kenyamanan dan keamanan penggunaan. Bahan Pisau: Pisau pangota biasanya terbuat dari baja yang tajam sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan pemotongan, termasuk makanan. Kegunaan: Pisau pangot digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari seperti memotong makanan, memasak dan pekerjaa

MENANGKAP IKAN DI LAUT

Gambar
    (VERSI INDONESIA) Hai aku Sega.Sobat Museum tahukah kalian Menangkap ikan di laut merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat Nusa Tenggara Barat yang bertempat tinggal di pesisir pantai. Peralatannya dibuat sendiri sesual dengan jenis ikan yang akan ditangkap, an besar atau lan kecil. Menangkap ikan besar menggunakan perahu, pancing, kerakat, oleh orang Sasak disebut mancing segare (nelayan), sedangkan menangkap ikan di pesisir disebut bejaring/mencar menggunakan kerakat yang panjangnya sekitar 50 meter sampai 100 meter.   Berikut ini Beberapa peralatan untuk menangkap ikan antara lain: Bosang (Sasak)atau Wosa (Bima) digunakan untuk menampung ikan Pancing (Sasak), Hawi (Bima) digunakan untuk memancing ikan Kacamata digunakan untuk menyelam Topi digunakan untuk melindungi diri dari panas dan embun Pokek digunakan untuk menambak ikan Bedil (Sasak) Bedi (Bima) untuk menembak ikan 7.Pencar (Sasak)   Ala (Bima) untuk menjaring ikan

PERLENGKAPAN TRANSPORTASI (RANSPORTATION EQUIPMENT)

Gambar
  Sahabat Museum Tahukah Kalian? Di zaman dahulu, Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki beberapa perlengkapan transportasi tradisional yang digunakan oleh masyarakat untuk memudahkan perjalanan mereka. tentunya perlengkapan ini menunjang perjalanan transportasi pada saat itu. Besek  Digunakan Untuk membawa bekal yang berasal dari Sumbawa Keranjang  Digunakan untuk Tempat menaruh telur yang berasal Lombok Tas surat/Gegesek  Digunakan Untuk menyimpan Surat/Tembakau yang berasal Lombok. Teleskop  Digunakan sebagai Alat teropong di kapal, yang berasal dari Lombok Gegandek  Digunakan untuk membawa bekal yang asalnya dari lombok Sandal  Terbuat dari pelepah enau yang berasal asal Kuta, Lombok Tengah (English Version) TRANSPORTATION EQUIPMENT Sahabat Museum, Did you know? In ancient times, West Nusa Tenggara (NTB) had several traditional transportation equipment used by the community to facilitate their journey. of course, this equipment supported transportation trips at that time. 1.       Bese

KAIN TEMBE NGGOLI

Gambar
Hallo sobat museum tahukah kalian ? Tembe Nggoli merupakan kain   sarung khas Bima yang terbuat dari bahan katun atau benang   katun. Sarung tenun kain ini hadir dalam berbagai macam warna   cerah dan menampilkan corak khas sarung tenun tangan. Keistimewaan lain dari Tembe Nggoli adalah terbuat dari bahan yang lembut, tidak mudah sobek dan mampu menghangatkan badan. Waktu produksinya bervariasi, ada yang   tiga bulan, bahkan ada   yang   setahun. Kain dijual dengan harga   Rp 150.000 hingga Rp 500.000 ke atas. Tembe Nggoli adalah sarung tenun   khas suku Mbojo atau Bima-Dompu, terbuat dari benang khusus yang diproduksi di pabrik bernama Kafa Nggoli. Sarung yang sering digunakan adalah sarung nggolo atau yang sering disebut dengan Tembe Nggoli. Tembe Nggoli merupakan salah satu UMKM unggulan   Bima.

KAIN SARE URUNG (SARE URUNG FABRIC)

Gambar
(VERSI INDONESIA) (ENGLISH VERSION) Kain sare urung dibuat dengan menggunakan teknik tenun ikat, yaitu teknik tenun yang menggunakan ikatan simpul pada benang sebelum diwarnai.  Teknik ini memungkinkan pembuatan pola-pola yang rumit pada kain. Kain sare urung memiliki pola-pola yang khas dan unik, dengan warna-warna cerah dan kontras yang menarik  Pola-pola pada kain sare urung biasanya terinspirasi dari alam sekitar, seperti pola daun, bunga, dan binatang. Kain sare urung biasanya digunakan sebagai kain sarung atau kain tenun untuk pakaian tradisional di Lombo  Selain itu, kain sare urung juga sering dijadikan sebagai bahan untuk membuat tas, dompet, dan aksesoris lainnya. Pembuatan kain sare urung masih dilakukan secara tradisional oleh para pengrajin tenun di Lombok Proses pembuatan kain sare urung memakan waktu yang cukup lama dan memerlukan keahlian khusus dalam teknik tenun ikat. Kain sare urung merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dia

SENI TOPENG (MASK ART)

Gambar
  (VERSI INDONESIA) (ENGLISH VERSION)  T openg telah ada di Indonesia sejak zaman prasejarah dan secara luas digunakan dalam tari topeng yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur.  Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. T openg memiliki arti harfiah sebagai penutup wajah atau kedok. Secara umum, istilah ini sering dikutip dalam konteks politik untuk menggambarkan kepura-puraan dan manipulasi yang dilakukan oleh para politisi yang menyembunyikan niat sebenarnya di balik penampilan mereka. Namun, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, topeng memiliki konotasi yang berbeda. Di sini, topeng terkait dengan seni ekspresi yang mengandung pesan moral dan nilai estetika. Topeng digunakan dalam seni teater tradisional seperti Cupak-Gerantang, Teater Amaq Abir, dan Teater Amaq Darmi. Topeng dalam Kartu Topeng Nusa Tenggara Barat mempunyai karakter yang beragam, mulai dari karakter

PERLAWANAN RAKYAT NTB MELAWAN BELANDA

Gambar
  Tahukah kamu ? Perang rakyat NTB melawan Belanda terjadi pada tahun 1891-1913. Perang terjadi karena beberapa penyebab. Pajak yang terlalu membebani masyarakat sehingga menolak untuk membayar. Pada tahun 1908, pemerintah kolonial Belanda menarik berbagai macam pajak kepada rakyat, seperti pajak hewan, pajak tanah, dan pajak kepala. Jika tidak bisa membayar, hewan dan tanah milik rakyat akan dirampas sebagai bayaran. Lalu, kebijakan hukum yang dinilai tidak adil, seperti membela orang-orang di pihak Belanda meski salah, dan ingkar janji terhadap orang-orang yang membantu Belanda dalam menumpas kerajaan lokal setempat. Orang lokal yang membantu Belanda melakukannya karena dijanjikan hadiah dan posisi kekuasaan. Kemudian, Arogansi pihak Belanda terhadap penduduk lokal setempat, yang menyebabkan rasa tidak puas dan kebencian di antara penduduk lokal karena martabat mereka merasa direndahkan dan dilecehkan oleh Belanda. Dendam masyarakat yang tersisa melahirkan pertempuran baru sebagai ke